Semarak dukungan untuk Pulau Komodo menjadi tujuh keajaiban dunia baru (New7 Wonders) masih ramai terjadi. Berbagai kalangan menyerukan dukungannya terhadap habitat kadal raksasa itu. Ironinya, kelestarian kadal raksasa itu tidak pernah benar-benar diperhatikan. Kemarin (8/11) seekor komodo betina mati di kebun binatang Surabaya (KBS).
Kematian satwa ini semakin memperpanjang daftar kematian binatang yang suka tidur itu. Pertengahan Oktober lalu, komodo betina berusia delapan tahun, juga ditemukan mati di tempat yang sama. Tidak hanya komodo, banyak satwa lain yang mati di KBS pada lima tahun terakhir karena berbagai sebab. Karena itu, pengelolah terus berupaya untuk mengurangi jumlah kematian koleksi satwa di KBS.
Upaya yang dilakukan mulai menuai hasil.Secara akumulasi, jumlah kematian terus menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2006,jumlah satwa yang mati sebanyak 479. Jumlah ini mengalami penurunan pada 2007 yakni 258 ekor. Lantas pada 2008 naik lagi menjadi 364, kemudian turun lagi pada 2009 menjadi 321. Sementara hingga September tahun ini, kematian binatang 162 ekor.
Tidak hanya pengelolah, pemerintah kota Surabaya dan masyarakat pun harus ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian satwa sehingga jumlah kematian satwa menurun. Pengelolah KBS harus meningkatkan penataan lingkungan seperti kondisi kandang agar memenuhi standar untuk kesehatan dan kesejahteraan satwa.